Coconut Garden Beach Resort
Mengendarai sepeda motor, meliuk-liuk atau istilah Orang Ende patah bok melintasi jalan trans Flores yang berkelok-kelok, kehujanan tapi masih tertawa-tawa gembira, ngetem di saung pinggir jalan milik masyarakat setempat, semua dilakoni demi niat membeli buku di satu-satunya tobuk Gramedia se-Flores yang berdiri megah di Kota Maumere. Rasanya sayang kalau perjalanan ini tidak ditulis meskipun sudah lama banget. Tahun 2016! Manapula waktu itu kami juga mengunjungi Coconut Garden Beach Resort. Rugi kan ya kalau tidak menulis perjalanan yang satu itu.
Baca Juga : Ini Dia Alu Ndene yang Disebut Pizza Ende
Kami berenam memang nekat. Om Moke dan isterinya (Silvi), Akiem dan Effie, saya dan Kakak Pacar. Tiga sepeda motor membelah jalanan trans Flores. Sekitar sepuluh menit sebelum Paga, hujan mulai turun membasahi bumi. Hujan yang sebentar-sebentar itu menghasilkan pelangi di langit sore itu. Begitu indahnya pelangi itu sampai saya tidak sempat mengabdikannya lagi hahaha. Koplak. Jarak Kota Ende dan Kota Maumere sekitar 143,6 kilometer. Jarak ini dapat ditempuh selama sekitar empat jam atau lebih; tergantung berapa kali berhenti di pinggir jalan untuk istirahat dan/atau berteduh saat hujan turun dan/atau untuk foto-foto pemandangan.
Dari Ende berangkat pukul 14.00 Wita, tiba di Kota Maumere sekitar pukul 18.00 Wita. Begitu tiba, kami langsung menuju tobuk Gramedia. Cari-cari buku, melihat-lihat, membeli ini itu, sampai akhirnya menyerah dan memutuskan untuk pergi mencari makan malam. Ketemu warung nasi goreng di dekat Polres Sikka. Kakak Pacar tidak ikutan soalnya setelah dari Gramedia dia langsung ke rumah kakaknya dan lucunya kita malah menolak makan malam di rumah kakaknya itu hiks. Di warung nasi goreng itu kami merencanakan perjalanan keesokan hari ke Coconut Garden Beach Resort. Gara-gara mupeng lihat foto teman-teman yang sudah pernah ke sana. Waktu saya tinggal di Kota Maumere (tahun 2010) tempat ini belum dibuka.
Mari cari informasinya ...
Keesokan harinya, sesuai rencana, sebelum pulang ke Ende kami ngegas menuju arah Timur Kota Maumere, melewati Geliting dan pasarnya yang super ramai itu, melewati pantai-pantai yang dulu pernah saya kunjungi waktu tinggal di Kota Maumere selama setahun (tahun 2010) seperti Sea World dan Pantai Waiara, terus melaju sampai kami melihat jalan masuk (kiri) dengan tulisan berhuruf besar-besar di sebuah tembok. Coconut Garden Beach Resort. Disebut resort pantai kebun kelapa karena di pantai ini pohon-pohon kelapa berdiri begitu anggunnya. Sebagian pohon kelapa ini tentu sudah ditebang bekal membuka resort. Tapi sebagian besar pohon kelapa masih berdiri rapat karena kelapa muda merupakan salah satu suguhan yang sulit dihindari; terutama kalau cuaca sedang sangat panas.
Begitu melihat huruf-huruf besar bertulis Coconut Garden Beach Resort, saya berteriak kegirangan. Kakak Pacar keki setengah mati karena meskipun kupingnya terlindungi helem tapi teriakan saya itu mampu membangunkan dinosaurus yang sedang tidur! Haha. Setelah memarkir kendaraan, kami mencari-cari penjaganya karena tidak mungkin masuk ke rumah orang tanpa permisi. Mencari penjaga tempat itu merupakan keharusan karena kami harus bertanya informasi tentang: bolehkah kami foto-foto meskipun tidak menginap!? Ternyata, oleh penjaganya baik banget, kami boleh foto-foto meskipun tidak menginap. Asyik! Tapi tentu tidak lupa kami memesan kelapa muda dooonk di tempat outdoor-nya. Sayangnya, sampai kami pulang kelapa muda ini tidak nongol juga hihihi.
Coconut Garden Beach Resort ini terletak langsung di pantai. Kamar-kamar yang disediakan adalah setipe bungalow dengan atap serupa jamur. Jarak antara bungalow ini tidak terlalu rapat sehingga sangat menjaga privacy.
Material yang digunakan untuk membangun bungalow terdiri dari kayu, bambu, dan kaca. Setiap bungalow terdiri dari tempat tidur king size dan kamar mandi. Nuansa alam sangat terasa di bungalow ini. Teras bungalow juga nyaman banget. Tersedia hammock jaring buat bersantai dan seperangkat meja kursi. Mejanya terbuat dari kayu dengan alas kaca, namun di bagian bawah kaca diisi pasir dan kerang-kerang. Jadi semacam aquarium tanpa air begitu. Sedangkan kursinya terbuat dari rotan. Tirai kerang melengkapi keindahan bungalow-nya.
Jalan antara satu bungalow dengan bungalow lainnya dan akses menuju bar hingga pantai dihiasi kerang-kerang di pinggir kanan-kiri dan tanaman (bunga-bunga).
Selain bungalow, kamar-kamar, serta bar, tepat di tepi pantai berdiri semacam kanopi buat bersantai. Maaak! Melihat ini bisa-bisa kami tidak pulang hehe.
Hebatnya pengelola Coconut Garden Beach Resort adalah mereka super kreatif sehingga nyaris setiap jengkal lokasi wisata ini dapat dijadikan spot foto yang Instagramable. Mereka memanfaatkan kayu-kayu, batok kelapa, kerang-kerang, tali-tali, dan percikan kreativitas sehingga sungguh memanjakan mata yang melihat. Siapa yang bisa menolak berfoto di sini? Kalau ada yang menolak, jiwanya pasti sakit hahaha *dikeplak*
Tak lupa warna-warna cerah dengan tulisan-tulisan positif:
Mungkin tulisannya ada yang salah, tapi kreativitasnya sungguh luar biasa.
Lantas, berapa biaya menginap di Coconut Garden Beach Resort? Siapkan budget sebesar antara Rp 1.000.000 sampai Rp 1.500.000 / malam, ya. Biaya segitu dengan pengalaman menginap di tempat yang keren mah saya pikir masih tergolong murah.
Puas foto-foto, kami pun pamit pulang dan kelapa muda pesanan pun tetap belum nongol juga. Mungkin hari itu memang tidak ada yang memanjat pohon kelapanya. Tidak mengapa. Karena next time kalau ke sana lagi, saya bakal menginap. Eh, tentu ramai-ramai dooonk. Qiqiqi. Pulang ke Ende sangat buru-buru, diserang kantuk di jalan, sempat tidur di pinggir sawah, lalu melanjutkan perjalanan. Pokoknya seru lah kalau jalan bareng sahabat.
Bagi saya, Coconut Garden Beach Resort merupakan tempat berlibur yang menyenangkan dan membahagiakan. Siapkan waktu yang panjang dan money, indeed. Jangan lupa untuk mencari tahu semua informasi yang dibutuhkan. Siapa tahu kalian ingin ber-Flores overland kan? Sekalinya datang ke Pulau Flores, jangan mau rugi bandar hanya kunjungi satu kota saja. Kalau bisa ... semuanya! Termasuk Ende *kedip-kedip*
Yuk ah ...
Cheers.
Comments
Post a Comment